YULIASTUTI, RIKA (2016) TINJAUAN TERHADAP MEKANISME PENGELUARAN APBN INDONESIA DARI PERSPEKTIF KEBIJAKAN FISKAL BAYT AL-MAL. TINJAUAN TERHADAP MEKANISME PENGELUARAN APBN INDONESIA DARI PERSPEKTIF KEBIJAKAN FISKAL BAYT AL-MAL, 14 (03). 01-21.
Text
06f664_65d49f16d7a344a496c09898f2a29476.pdf Download (384kB) |
|
Text
Peer Review Statement_TINJAUAN TERHADAP MEKANISME PENGELUARAN APBN INDONESIA DARI PERSPEKTIF KEBIJAKAN FISKAL BAYT AL-MAL.pdf Download (630kB) |
|
Text
Turnitin Plagiarsm Result_TINJAUAN TERHADAP MEKANISME PENGELUARAN APBN INDONESIA DARI PERSPEKTIF KEBIJAKAN FISKAL BAYT AL-MAL.pdf Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul Tinjauan Terhadap Mekanisme Pos Pengeluaran APBN Indonesia Dari Perspektif Kebijakan Fiskal Bayt Al-Mal. Latar belakang penelitian ini adalah kondisi defisit APBN Indonesia setelah krisis ekonomi 1998, krisis global 2008 dan berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, terdapat sistem keuangan negara berbasis syariah Bayt Al-Mal yang jarang mengalami defisit anggaran. Bagaimana tinjauan perspektif kebijakan fiskal Bayt Al-Mal terhadap mekanisme pengeluaran APBN Indonesia? Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis mekanisme pengeluaran APBN Indonesia dari perspektif kebijakan fiskal Bayt al-Mal. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif deskriptif dengan teknik content analysis. Hasil pengkajian terhadap berbagai literatur yang ada menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir pemerintah telah menggunakan kebijakan penganggaran defisit yang diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi pada target yang telah ditetapkan. Dengan kebijakan tersebut, diperlukan alokasi sumber pembiayaan yang memadai untuk menutup defisit yang ditetapkan baik dari sumber utang maupun nonutang. Namun demikian pembiayaan nonutang semakin terbatas, untuk itu pemerintah menggunakan pemenuhan pembiayaan melalui utang. Akibatnya, outstanding utang dari tahun ke tahun akan mengalami peningkatan yang membawa konsekuensi beban utang yang ditanggung oleh pemerintah meningkat. Adapun pada zaman pemerintahan Rasulullah saw dan Khulafa` al-Rashidin, jarang sekali APBN mengalami defisit karena para pemimpin berpegang pada prinsip bahwa pengeluaran dilakukan apabila ada penerimaan. Pada masa Rasulullah saw, budget deficit hanya terjadi satu kali yaitu sebelum Perang Hunayn (pada saat jatuhnya kota Makkah). Saat itu jumlah orang yang masuk Islam semakin banyak sehingga pengeluaran zakat lebih besar daripada penerimaan. Rasulullah melunasi utang tersebut sebelum satu tahun yaitu setelah perang usai. Setelah itu tidak pernah lagi terjadi budget deficit, bahkan di zaman Uthman bin ‘Affan r.a., APBN mengalami surplus
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pengeluaran APBN Indonesia, kebijakan fiskal, Bayt al-Mal |
Subjects: | Ekonomi |
Depositing User: | Unnamed user with email lib.stiemahardhika@gmail.com |
Date Deposited: | 23 Jul 2019 02:14 |
Last Modified: | 25 Oct 2021 11:15 |
URI: | http://repository.stiemahardhika.ac.id/id/eprint/521 |
Actions (login required)
View Item |